Program Studi Magister Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) menyelenggarakan kuliah lapangan berupa Ekskursi Reklamasi Lahan Terdegradasi Drastis dan Bencana Alam pada tanggal 26–27 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah praktikum yang bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengamati, menganalisis, dan merumuskan solusi terhadap berbagai permasalahan lahan akibat bencana maupun aktivitas manusia.

Ekskursi ini berlangsung selama dua hari dengan rute kunjungan ke berbagai lokasi yang mewakili kondisi lahan terdegradasi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Beberapa lokasi yang dikunjungi antara lain lahan pertanian di sekitar Bandara YIA, lahan pesisir Kulon Progo, tambak udang dan kawasan mangrove di Pantai Congot–Muara Bogowonto, serta area pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Gunungkidul. Pada hari kedua, pengamatan dilanjutkan ke Luweng Ngingrong, tambang kalsit PT Sugih Alam Nugroho di Semanu, hingga lahan terdampak erupsi Gunung Merapi di Cangkringan, Sleman.

Selama kegiatan, mahasiswa dibimbing langsung oleh dosen pengampu, yakni Prof. Ali Munawar, Ph.D. dan Prof. Dr. M. Nurcholis. Para dosen memberikan arahan mengenai karakteristik lahan yang diamati, faktor-faktor penyebab degradasi, serta alternatif upaya reklamasi dan konservasi yang dapat dilakukan. Mahasiswa juga menggunakan berbagai perlengkapan praktikum seperti soil test kit, kompas, GPS, serta peta geologi untuk menunjang kegiatan lapangan.

Kaprodi Magister Ilmu Tanah menyampaikan bahwa ekskursi ini menjadi wahana penting untuk menghubungkan teori yang diperoleh di ruang kuliah dengan kondisi nyata di lapangan. “Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu mengidentifikasi permasalahan lahan, tetapi juga dapat menawarkan solusi berbasis ilmu tanah yang aplikatif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Kegiatan kuliah lapangan ini berjalan dengan lancar dan diakhiri dengan sesi diskusi hasil pengamatan mahasiswa. Hasil pengamatan tersebut nantinya akan menjadi bahan evaluasi serta pembelajaran dalam pengembangan keilmuan di bidang reklamasi dan konservasi tanah